Lompat Galah
Sejarah dan Perkembangan Lompat Galah
Lompat galah dipercayai berasal dari benua eropah. Pada
waktu, galah digunakan untuk melepasi rintangan atau halangan semulajadi di
kawasan berpayaseperti di wilayah Friesland yang terletak di negara Belanda.
Kerja-kerja pengeringan dikawasan ini telah menghasilkan jaringan saluran atau
parit yang saling bersilang antarasatu sama lain. Disebabkan perkara ini,
masyarakat pada ketika itu menyimpan galah dirumah masing-masing bagi
mengelakkan daripada terkena air semasa menyeberangi parit. Selain itu, mereka
juga ingin mengelakkan daripada perjalanan yang membosankan di atas jambatan. Gondola
venetian atau pengayuh sampan di venice mengunakan galah untuk mengerakkan
sampan mereka dari tebing.
Pertandingan lompat galah pada mulanya diukur berdasarkan
jarak bukan ketinggian. Pertandingan ini diadakan secara tahunan di kawasan
tanah pamah sekitar lautan utara. Pertandingan lompat galah yang mengambil
kira ketinggian mula-mula diadakan pada tahun 1843 bertempat di club sepak bola
dan kriket Ulverston,Cumbria. Pelompat galah pada masa ini mengunakan
galah yang dibuat dari pada buluh yang mempunyai ujung yang tajam.
Pertandingan ini diadakan di kawasan berumput. Fasa menanam galah dan
mendarat dilakukan diatas rumput. Hal ini kerana ketiadaan petak
lonjak pada waktu ini. Pertandingan lompat galah seperti yang terdapat pada
zaman kini bermula pada 1850 di Jerman. Hal ini terjadi berikutan acara ini
telah diambil sebagai salah satu displin dalam gimnastik oleh kelab gimnastik
Turner yang dimiliki oleh Johann C. F. Guts Muthsdan Frederich L. Jahn.Versi
moden bagi sukan lompat galah mula-mula dipertandingkan di AmerikaSyarikat pada
hujung abad ke-19.
Semasa sukan Olimpik 1896, rekod bagi acara
ini direkodkan ia itu, 3.2m. rekod ini dilakukan dengan mengunakan galah
yang di perbuat dari pada buluh. Disebabkan kemajuan manusia dalam bidang
sains, sukan ini telah mengalami inovasi dari segi pengunaan galah dalam sukan.
Kini galah yang digunakan diperbuat daripada gentian kaca atau karbon.
Pengunaan tilam juga digunakan bagi memastikan palang, selalunya secara
'paksaan' menyebabkan kedudukan keseluruhan badannya menegak dengan kaki ke
atas. Dalam kaedah kedua pula, peserta melakukan pergerakan badannya bersama
galah dan melepaskannya dengankuat sebaik sahaja dirinya melepasi palang.
Pergerakan peserta dalam kaedah ini adalah lebih pantas, dan badannya melepasi
palang pada kedudukan hampir mendatar. Penggunaan galah jenis ini
diteruskan hingga kini dengan pengubahsuaian dilakukan dari semasa ke semasa
untuk mendapatkan galah terbaik bagi peserta dalam acara ini. Ketinggian
lompatan terus meningkat danmereka yang mengambil bahagian dalam acara ini
turut meningkat sehingga menjadikan acara lompat bergalah sebagai acara
olahraga yang menarik serta mendapat sambutan ramai, walaupun sukar bagi
sesetengah orang.
Tekhnik Lompat Galah
Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang
pelompat dalam lompat tinggi galah ini. Mari kita perhatikan bersama-sama
penjelasan berikut :
1. Awalan
Yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk
berlari posisi tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan
menumpu dengan tepat. Teknik Awalan; Awalan jaraknya harus panjang,
supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika menumpu. Saat berlari usahakan
konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya dari
proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus
dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar,
untuk memperoleh tumpuan yang baik.
2. Gerakan menancapkan Galah
Tekhnik menancap galah yang pertama adalah dalam
proses menancapkan galah hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan
menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa supaya kedua tangan
terpisah pada jarak yang cukup lebar.
Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu
dengan menggunakan ujung galah. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga
ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat start untuk tumpuan.
Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah,
Selanjutnya posisi badan hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit
pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di
bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang paling atas.
Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan
ialah; gerakan push-pull yaitu gerakan menekan (pushing)
galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan yang atas
menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah
gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan,
di belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan
benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang
3. Berayun dan menggelantung
Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan dan
untuk menyimpan lebih banyak tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi
tubuh pelompat yang benar akan didapat posisi yang paling baik untuk mengangkat
tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu menggantung dikeluarkan lagi
segera untuk melewati mistar.
4. Tarikan dan Putaran (pull & turn)
Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika
pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat galah. Mulailah
energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali. Gerakan ini
mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung,
ketika si pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu
galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik
kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus,
sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.
5. Push –off dan melintasi
mistar
Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai
segera setelah tarikan tangan yang diatas, mencapai posisi dekat pada pinggul.
Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada permulaan dari
gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90ยบ. Sebelum pelompat
melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara menjatuhkan
kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh terhadap galah.
Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua kaki,
pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi setelah
galah dilepaskan.
Gerakan ini merupakan gerakan terakhir yaitu melewati
garis mistar. Jadi suksesnya gerakan ini tergantung dari latihan dan latihan
dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar sehingga dapat menimbulkan gerakan
akhir yang sempurna. demikian, penjelasan tentang olahraga lompat tinggi galah,
jenis olahraga ini menjadi langganan dalam daftar ivent internasional seperti
olimpiade dll.
Kesalahan Yang Sering Terjadi
Hindarkan keterlambatan menancapkan galah dengan cara
langsung menggerakkan galah ke depan sejak 2 langkah tcrakhir.
Tancapkan galah dengan kokoh, sesaat sebelum kaki yang
akan dipakai take off menginjak titik take off.
Untuk mencegah take off dengan posisi kaki yang salah,
aturlah jarak lari, Perpanjang atau perpendek jarak tadi.
Jangan lupa memeriksa posisi kedua tangan setelah
menancapkan galah. Jarak kedua tangan itu harus cukup lebar terpisah. Kalau
perlu ketukkan galah untuk mencegah tangan bawah tidak menggelincir keatas
lagi.
Usahakan agar dada tidak bergerak kearah galah dengan
cara mengkakukan lengan bawah pada saat take off.
Lompat Ganda ( Jungkit / Triple Jump )
Lompat Jangkit atau triple jump
Gerakan lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat
tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan
atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.
Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jumpbervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Awalan dalam lompat jangkit
Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jumpbervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Awalan dalam lompat jangkit
untuk meningkatkan kecepatan lari dengan tidak menghambat
dari tumpuan-tumpuan tersebut, Jarak awalan harus cukup panjang 35 – 40 meter,
supaya kecepatan mencapai titik maksimal pada waktu melakukan tumpuan. Gerakan
lari konstan dan mampu menempatkan kaki tumpu pada balok dengan tepat.
Gerakan Hop
Gerakan hop adalah gerakan dua kali
menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat kecepatan lari atau awalan.
Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut:
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas.
Setelah menumpu kaki menekan mengayuh dengan tenaga penuh
sehinga kaki hampir sejajar dengan tanah.
tahap akhir gerakan dengan sikap melayang untuk melakukan
pendaratan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu menyentuh tanah,
tumit berada di depan titik pusat berat badan. saat melayang punggung
diusahakan tegak tidak condong.
Gerakan step
Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah
gerakan tumpuan kaki yang sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke
arah gerakan step, untuk menjaga gerak mendatar sebanyak mungkin untuk dapat
mengangkat bobot badannya ke arah jump. Untuk mendapatkan Gerakan step yang
baik. Anda perhatikan penjelasan berikut:
Jaraknya langkah tergantung dari kecepatan saat melakukan
tumpuan.
Perpindahan diperoleh saat gerakan hop ke
arah gerakan step disamping kaki yang diangkat mengayun.
Setelah kaki melakukan dorongan yaitu setelah
gerakan hop kemudian kaki yang satunya bergerak dari sikap
tergantung di belakang digerakan dengan lutut terlebih dahulu dan pangkal paha
dipertahankan jangan bergerak turun.
Kaki harus digerakkan setinggi mungkin anggota badan
bagian bawah tidak kaku dan tetap terayuh.
Sebelum gerakan menumpu kaki ayun dipertahankan
tergantung kemudian hentakan kaki ke atas untuk mendapatkan suatu ketinggian,
dengan tumit terlebih dahulu dengan berat badan berada di depan tumit. badan
waktu melayang dipertahankan tegak.
Gerakan mendarat atau Jump
Gerakan jump ini merupakan bagian terakhir dari gerakan-gerakan sebelumnya, gerakan hop dan step, untuk mendapatkan pendaratan yang sempurna perhatikan penjelasannya:
Gerakan jump ini merupakan bagian terakhir dari gerakan-gerakan sebelumnya, gerakan hop dan step, untuk mendapatkan pendaratan yang sempurna perhatikan penjelasannya:
Jauhnya hasil suatu lompatan tergantung dari kontribusi
gerakan-gerakan awal.
Gerakan step diikuti dengan kaki yang tergantung yang
diayunkan ke muka dibantu dengan ayunan kedua tangan.
Badan diusahakan setegak mungkin untuk memperoleh
ketinggian yang diinginkan.
Gerakan melayang biasanya menggunakan teknik Hang
stile.
Merentangkan kedua belah lengan ke atas dimaksudkan untuk
menahan gerakan turun ke bawah (drop).
Waktu mendarat perhatian tertuju pada kaki yang diayunkan
sejauh mungkin ke depan dari pinggul.
Lutut belakang diangkat ke depan sehingga sejajar dan
kedua lengan digerakan ke depan membantu gerakan kaki, setelah tumit menyetuh
pasir gerakan pinggul mendorong ke depan agar tidak jatuh ke belakang.
Ukuran untuk Lapangan dari awal lari sampai balok tumpuan
± 45m, dari balok tumpuan sampai bak lompatan ± 13m, bak lompat panjang 8m,
lebar 2,75m. kedalaman bak lompat ± 10-20cm.