Showing posts with label sejarah. Show all posts
Showing posts with label sejarah. Show all posts

Teks deksriptif bahasa inggris: Museum Wayang


Berikut ini text dekstiptif mengnai sejarah museum wayang dalam bahasa inggris. Tulisan ini dikembangkan oleh penulis untuk para pembaca agar paham dan membantu tentunya. Berikut contoh teks deksriptif:

History About Wayang Museum

Museum Wyang located in tourism of Jakarta Old Town from information reached before this building as formed church on old time on build at 1640. Located in central Batavia Town government. And total repaired 1732 up to 1736 because earthquake the finally this building function as new church. After time not function as church, but as  Old Museum Batavia at 22 December 1939. Then at 23 June 1968 submitted to government provice DKI Jakarta. After Mr.Ali government Wayang Museum opened at 13 Augusts 1975. Has surface area is 990m2 and new building is 20m2. To create because that era has idea that Wayang culture can be lost so that Wayang Museum is created.
Wayang Museum has collection of 6373 collections on this place. The collections consists of dari wayang golek, gamelan mask dan others. Has wayang collection from Indonesian and other country. Having the rarest collection is Gamelan Keintan the age is 140 years as donations from Puntilan, Central Java by the owner chinesse people for Wayang Museum. So that has many collection, accordingly upkeep the museum invited archeology by government.


Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Monday, June 25, 2018
Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa
           Beriku talasan dan latar belakang Bangsa Eropa menjelajah samudra
Latar Belakang

1.     Jatuhnya Konstatinopel (1453)
Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya Perang Salib (1096 - 1291). Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan samudra.

2.     Penemuan teknologi baru : Kompas
Penemuan baru yaitu kompas yang menunjang penjelajahan samudra, merupakan salah satu latar belakang terjadinya penjelajahan.

3.     Pandangan bahwa bumi itu bulat

4.     Buku Marco Polo



Tujuan
1.     Mencari sumber daya berupa rempah-rempah
2.     Menyalurkan jiwa penjelajah
3.     Menyebarkan agama kristen
4.     Mencari kemuliaan bangsa
5.  3 G, yaitu:
l  Gold: Kekayaan (emas/harta)
l  Glory: Kejayaan/kemuliaan
l  Gospel: Menyebarkan agama nasrani
Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Thursday, November 30, 2017

Kerajaan Ternate dan penjelasannya

Tugas Sejarah:
Kerajaan Ternate
Oleh kelompok 9:
Nama:
1.Fadlan
2.N F
3.N T H
4.T Z F



Definisi Umum Kerajaan Ternate
Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Pada masa jaya kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi bagian utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik.

Sejarah berdirinya Ternate
Sigi Lamo, masjid peninggalan Kesultanan Ternate.







Pulau Gapi (kini Ternate) mulai ramai di awal abad ke-13. Penduduk Ternate awal merupakan warga eksodus dari Halmahera. Awalnya di Ternate terdapat 4 kampung yang masing-masing dikepalai oleh seorang momole (kepala marga). Merekalah yang pertama–tama mengadakan hubungan dengan para pedagang yang datang dari segala penjuru mencari rempah–rempah. Penduduk Ternate semakin heterogen dengan bermukimnya pedagang  Arab,  Jawa, Melayu  dan  Tionghoa. Oleh karena aktivitas perdagangan yang semakin ramai ditambah ancaman yang sering datang dari para perompak maka atas prakarsa Momole Guna pemimpin Tobona diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sebagai raja.
Tahun 1257 Momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai kolano (raja) pertama dengan gelar Baab Mashur Malamo (1257-1272). Kerajaan Gapi berpusat di kampung Ternate, yang dalam perkembangan selanjutnya semakin besar dan ramai sehingga oleh penduduk disebut juga sebagai Gam Lamo atau kampung besar (belakangan orang menyebut Gam Lamo dengan Gamalama). Semakin besar dan populernya Kota Ternate, sehingga kemudian orang lebih suka mengatakan kerajaan Ternate daripada kerajaan Gapi. Di bawah pimpinan beberapa generasi penguasa berikutnya, Ternate berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah pulau kecil menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar di bagian timur Indonesia khususnya Maluku.
Tak ada sumber yang mengenai awal kedatangan Islam di Maluku Utara di Ternate. Namun sejak awal berdirinya kerajaan Ternate masyarakat Ternate telah mengenal Islam. Beberapa raja awal Ternate sudah menggunakan nama Islam. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad ke-15.

Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500). Beberapa langkah yang diambil Sultan Zainal Abidin adalah meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan sultan, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, syariat Islam diberlakukan, dan membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Kemudian diikuti kerajaan lain di Maluku secara total, hampir tanpa perubahan. Ia juga mendirikan madrasah yang pertama di Ternate. Sultan Zainal Abidin pernah memperdalam ajaran Islam dengan berguru pada Sunan Giri di pulauJawa. Di sana dia dikenal sebagai Sultan Bualawa (Sultan Cengkih).

Ngara Lamo, gerbang Istana Kesultanan Ternate pada tahun 1910-an.



Pemimpin Kesultanan Ternate
Pada masa–masa awal suku Ternate dipimpin oleh para momole. Setelah membentuk kerajaan jabatan pimpinan dipegang seorang raja yang disebut kolano. Mulai pertengahan abad ke-15, Islam diadopsi secara total oleh kerajaan dan penerapansyariat Islam diberlakukan. Sultan Zainal Abidin meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan gelar sultan. Para ulamamenjadi figur penting dalam kerajaan.
Kolano dan Sultan Ternate
Masa jabatan
Baab Mashur Malamo
1257 - 1277
Jamin Qadrat
1277 - 1284
Komala Abu Said
1284 - 1298
Bakuku (Kalabata)
1298 - 1304
Ngara Malamo (Komala)
1304 - 1317
Patsaranga Malamo
1317 - 1322
Cili Aiya (Sidang Arif Malamo)
1322 - 1331
Panji Malamo
1331 - 1332
Syah Alam
1332 - 1343
Tulu Malamo
1343 - 1347
Kie Mabiji (Abu Hayat I)
1347 - 1350
Ngolo Macahaya
1350 - 1357
Momole
1357 - 1359
Gapi Malamo I
1359 - 1372
Gapi Baguna I
1372 - 1377
Komala Pulu
1377 - 1432
Marhum (Gapi Baguna II)
1432 - 1486
1486 - 1500
1500 - 1522
1522 - 1529
1529 - 1533
1533 - 1534
1535 - 1570
1570 - 1583
Said Barakat Syah
1583 - 1606
Mudaffar Syah I
1607 - 1627
Hamzah
1627 - 1648
Mandarsyah
1648 - 1650 (masa pertama)
Manila
1650 - 1655
Mandarsyah
1655 - 1675 (masa kedua)
Sibori
1675 - 1689
Said Fatahullah
1689 - 1714
Amir Iskandar Zulkarnain Syaifuddin
1714 - 1751
Ayan Syah
1751 - 1754
Syah Mardan
1755 - 1763
Jalaluddin
1763 - 1774
Harunsyah
1774 - 1781
Achral
1781 - 1796
Muhammad Yasin
1796 - 1801
Muhammad Ali
1807 - 1821
Muhammad Sarmoli
1821 - 1823
Muhammad Zain
1823 - 1859
Muhammad Arsyad
1859 - 1876
Ayanhar
1879 - 1900
Muhammad Ilham (Kolano Ara Rimoi)
1900 - 1902
Haji Muhammad Usman Syah
1902 - 1915
Iskandar Muhammad Jabir Syah
1929 - 1975
1975 – 2015

Kedatangan Portugal dan Perang Saudara.
Pada masa pemerintahan Sultan Bayanullah (1500-1521), Ternate semakin berkembang, rakyatnya diwajibkan berpakaian secara islami, teknik pembuatan perahu dan senjata yang diperoleh dari orang Arab dan Turki digunakan untuk memperkuat pasukan Ternate. Pada masa ini pula datang orang Eropa pertama di Maluku, Loedwijk de Bartomo (Ludovico Varthema) tahun 1506.
Sultan Bayanullah wafat meninggalkan pewaris-pewaris yang masih sangat belia. Janda sultan, permaisuri Nukila dan Pangeran Taruwese, adik almarhum sultan bertindak sebagai wali. Permaisuri Nukila yang asal Tidore bermaksud menyatukan Ternate dan Tidore dibawah satu mahkota yakni salah satu dari kedua puteranya, Pangeran Hidayat (kelakSultan Dayalu) dan pangeran Abu Hayat (kelak Sultan Abu Hayat II). Sementara pangeran Tarruwese menginginkan tahta bagi dirinya sendiri.
Portugal memanfaatkan kesempatan ini dan mengadu domba keduanya hingga pecah perang saudara. Kubu permaisuri Nukila didukung Tidore sedangkan pangeran Taruwese didukung Portugal. Setelah meraih kemenangan pangeran Taruwese justru dikhianati dan dibunuh Portugal. Gubernur Portugal bertindak sebagai penasihat kerajaan dan dengan pengaruh yang dimiliki berhasil membujuk dewan kerajaan untuk mengangkat pangeran Tabariji sebagai sultan. Tetapi ketika Sultan Tabarijimulai menunjukkan sikap bermusuhan, ia difitnah dan dibuang ke Goa, India. Di sana ia dipaksa Portugal untuk menandatangani perjanjian menjadikan Ternate sebagai kerajaan Kristen dan vasal kerajaan Portugal, namun perjanjian itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan Khairun (1534-1570)

Pengusiran Portugal
Tak ingin menjadi Malaka kedua, sultan Khairun mengobarkan perang pengusiran Portugal. Kedudukan Portugal kala itu sudah sangat kuat, selain memiliki benteng dan kantong kekuatan di seluruh Maluku mereka juga memiliki sekutu–sekutu suku pribumi yang bisa dikerahkan untuk menghadang Ternate. Dengan adanya Aceh dan Demak yang terus mengancam kedudukan Portugal di Malaka, Portugal di Maluku kesulitan mendapat bala bantuan hingga terpaksa memohon damai kepada Sultan Khairun. Secara licik gubernur Portugal, Lopez de Mesquita mengundang Sultan Khairun ke meja perundingan dan akhirnya dengan kejam membunuh sultan yang datang tanpa pengawalnya.
Pembunuhan Sultan Khairun semakin mendorong rakyat Ternate untuk menyingkirkan Portugal, bahkan seluruh Maluku kini mendukung kepemimpinan dan perjuangan Sultan Baabullah (1570-1583), pos-pos Portugal di seluruh Maluku dan wilayah timur Indonesia digempur. Setelah peperangan selama 5 tahun, akhirnya Portugal meninggalkan Maluku untuk selamanya pada tahun 1575.



Kedatangan Belanda
Kekalahan demi kekalahan yang diderita memaksa Ternate meminta bantuan Belanda pada tahun 1603. Ternate akhirnya berhasil menahan Spanyol namun dengan imbalan yang amat mahal. Belanda akhirnya secara perlahan-lahan menguasai Ternate. Pada tanggal 26 Juni 1607 Sultan Ternate menandatangani kontrak monopoli VOC di Maluku sebagai imbalan bantuan Belanda melawan Spanyol. Pada tahun 1607 pula Belanda membangun benteng Oranje di Ternate yang merupakan benteng pertama mereka di nusantara.
Semakin lama cengkeraman dan pengaruh Belanda pada Ternate semakin kuat. Belanda dengan leluasa mengeluarkan peraturan yang merugikan rakyat lewat perintah sultan. Sikap Belanda yang kurang ajar dan sikap sultan yang cenderung manut menimbulkan kekecewaan semua kalangan. Sepanjang abad ke-17, setidaknya ada 4 pemberontakan yang dikobarkan bangsawan Ternate dan rakyat Maluku.
Dalam usianya yang kini memasuki usia ke-750 tahun, Kesultanan Ternate masih tetap bertahan meskipun hanya sebatas simbol budaya.


Raja ternate ke 48




Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Thursday, February 02, 2017