Makalah Praktikum
Pengukuran
Menggunakan Klinometer Sederhana
2016-2017
X MIPA 2
Nama Kelompok: 1. A
2. I
3. L
4. M
5. M
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur
kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada seluruh hambanya sehingga kami bisa melaksanakan kegiatan ini, terutama
bagi kami yang Alhamdulillah telah mampu menyelesaikan makalah dalam waktu yang
ditentukan.
Informasi
yang disajikan dalam makalah ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi
teman-teman yang membutuhkan, karena informasi yang disajikan berkaitan
langsung dengan benda-benda disekitar kita, terutama benda-benda yang tinggi,
sehingga teman-teman tak perlu merasa heran bagaimana cara seseorang bisa dan
mampu mengetahui ketinggian suatu benda dengan alat ukur yang tergolong
sederhana. Sehingga jika ada sesuatu yang diukur diatas ketinggian diatas
manusia maka dapat di ukur
Selain itu,
dalam menulis makalah ini, Alhamdulillah penyusun tidak mendapatkan kendala yang
berarti, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik.
Disini juga, penyusun ingin menyampaikan jikalau ada
terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, dengan senang hati penyusun
akan menerima tanggapan, kritikan, dan komentar yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun ucapkan terimakasih.
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................
Daftar Isi...................................................................
Bab I : Pendahuluan
a. Latar Belakang.............................................
b. Manfaat......................................................
c.Tujuan............................................................
d. Alat dan Bahan...............................................
Bab II : Pembahasan
a. Isi...................................................................
Bab III : Penutup
a.
Kesimpulan......................................................
Daftar Pustaka..................................................................
Lampiran.........................................................................
Bab I : Pendahuluan
Latar Belakang
Berawal dari penemuan sudut yang memiliki dua garis memperoleh hasil
trigonometri, yang dapat diaplikasikan kedalam klinometer. Klinometer, disebut
juga sebagai deklinometer atau inklinometer, adalah sebuah alat untuk mengukur
kemiringan lereng, biasanya sudut antara tanah atau pengamat dan sebuah obyek
yang tinggi. Klinometer yang sederhana, atau sudut tetap membutuhkan ruang yang banyak untuk
mendekat dan menjauh saat mengukur sebuah obyek. Sebuah klinometer busur derajat memungkinkan Anda untuk mengukur sambil
diam di tempat, dan versi klinometer yang mudah untuk dibuat yang biasa
digunakan untuk keperluan astronomi, survei, teknik, dan kehutanan.
Salah satu
penggunaan dari klinometer harus dilakukan dengan mengukur sudut yang berkaitan
dengan kemiringan formasi alam atau bangunan dan proyek-proyek konstruksi
manusia lainnya yaitu dengan mengukur sudut dengan mata ke arah agar dapat
mengidentifikasi setiap jumlah lereng, sehubungan dengan gravitasi. Klinometer tersebut dapat
digunakan untuk mengukur tanjakan dan penurunan, berdasarkan perspektif
individu dalam menghitung pengukuran tersebut.
Klinometer ini juga membantu untuk bidang meteorologi yang ingin mengukur
ketinggian awan di malam hari. Dengan memanfaatkan sinar cahaya yang
dipancarkan oleh perangkat ini maka tujuan balok di sebuah tempat di awan dan
mengukur seberapa jauh dari permukaan bumi pembentukan awan saat ini. Hal ini
dapat membantu ahli meteorologi secara akurat memprediksi beberapa kondisi
cuaca yang berbeda.
Klinometer tersebut sudah ada sejak awal abad 20. Versi awal sangat bergantung
pada bobot sebagai sarana untuk menentukan kemiringan dan jaraknya. Kemudian
inkarnasi dari klinometer membuat penggunaan tabung kaca melengkung diisi
dengan beberapa jenis cairan redaman dan bola baja untuk memetakan sudut dan
lereng. Saat ini, penggunaan sensor elektronik merupakan komponen penting dalam
desain dan fungsi dari klinometer modern.
·
Sejarah Klinometer
Al-Battani atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu
Abdullah dikenal sebagai
bapak trigonometri. Dalam matematika , al-Battani menghasilkan sejumlah
persamaan trigonometri dan menggunakan
gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan
untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen. Dia
juga menemukan fungsi kebalikan dari garis potong dan cosecan, dan menghasilkan
tabel pertama cosecants, yang ia disebut sebagai "tabel bayangan"
(merujuk pada bayangan gnomon ), untuk setiap gelar dari 1 ° sampai 90 °. Dia juga
memperkenalkan kotangen, dan menghasilkan tabel pertama untuk itu.
Berikut adalah rumus trigonometri:
Manfaat
·
Mengukur luas atau keliling
tanah ( paling sederhana).
·
Untuk menghitung sudut serang
(angle of attack) yang paling optimal dari suatu peluncur senjata agar mampu
melontarkan projektil sejauh mungkin.
·
Menentukan berapa gradient
tertinggi dari suatu tanjakan dijalan umum dipe gunungan, agar semua kendaraan
(terutama sedan, dengan panjang sumbu badan yang tinggi, tetapi,
ketinggian roda rendah) dapat melewatinya dengan selamat.
·
Untuk menghitung berapa “lift
force” suatu sayap profil pesawat, dengan kecepatan tertentu, yang tidak boleh
dilewati. Bila nilai ini dilewati, maka pesawat akan mengalami stall (jatuh
karena tidak memiliki daya angkat), khususnya perhitungan ini diperlukan pada
pesawat pemburu.
·
Pada olah gerak teknis kapal
selam dibawah air, dengan mengetahui sudut hidroplane depan dan belakang,
menginterpolarisasikannya dengan kecepatan kapal, kita lalu dapat memperkirakan
berapa kita harus mengisi compensating tank agar kapal welltrimm pada
kecepatan tersebut.
·
Pada
pengukuran ketinggian / kontur tanah, dengan mengetahui jarak tiang pengukur
yang satu terhadap yang lain, dan beda ketinggian antara dua tempat tiang
pengukur, maka kita akan dapat mengetahui berapa gradien kenaikan tanah yang
kita ukur, dll.
Tujuan
·
Mencari sudut elevasi dalam
pengukuran
·
Mencari nilai tinggi tiang listrik, masjid, dan pohon
·
Mampu membuat sendiri
klinometer sederhana dan mampu menggunakannya
Alat dan Bahan
·
Busur Derajat ukuran besar
·
Penggaris 30
CM
·
Benang jahit
·
Paku kecil
·
Meteran
Bab II : Isi
·
Pembahasan
Dari tugas praktikum yang kami lakukan pada hari Sabtu, 11 Februari 2014 kami berhasil
menentukan tinggi dari :
ü Tiang Listik
ü Masjid Komplek
Samudra Indonesia
ü Pohon
1.) Tinggi Tiang Listrik :
Diketahui : a. Jarak = 6 meter
b. Sudut Elevasi = Tan 120 derajat = tan 60 derajat =
c. Tinggi Ahmad Bagus
Sajiwa = 1,7 meter
Ditanya : Tinggi Tiang Listrik seluruhnya?
Penyelesaian :
Maka didapatkan hasil
Jadi, tinggi Tiang Listrik seluruhnya adalah m
2.) Tinggi Masjid Komplek Samudra Indonesia :
Diketahui : a. Jarak = 7,5 meter
b. Sudut Elevasi = Tan 120 derajat = tan 60 derajat =
c. Tinggi Lutfi Rakan
Nabila = 1,75 meter
Ditanya : Tinggi Tiang Listrik seluruhnya?
Penyelesaian :
Maka didapatkan hasil
Jadi, tinggi Masjid Komplek Samudra
Indonesia seluruhnya adalah m.
3.) Tinggi Pohon :
Diketahui : a. Jarak = 7 meter
b. Sudut Elevasi = Tan 30 derajat =
c. Tinggi Muhammad Fadlan
Mumtaz = 1,6 meter
Ditanya : Tinggi Pohon seluruhnya?
Penyelesaian :
Maka didapatkan hasil
Jadi, tinggi Pohon seluruhnya adalah m
Bab III :
Penutup
·
Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan menggunakan klinometer sederhana, kami dapat
menyimpulkan bahwa dengan adanya klinometer memudahkan kami dalam
mengukur ketinggian suatu benda yang tidak diukur dengan menggunakan alat ukur
biasa. Selain itu, diperlukan ketelitian ketika
mengukur suatu ketinggian benda, agar hasil yang diperoleh benar dan tidak
memiliki kekeliruan.
Daftar Pustaka
nathanael-logic.blogspot.co.id/2014/11/trigonometri-dalam-kehidupan-sehari.html