Makalah TATA BUSANA "BAJU ADAT PAPUA BARAT"

Makalah

TATA BUSANA

Tentang:
“BAJU ADAT PAPUA BARAT”
Disusun Oleh:
1.      E
2.      G
3.      H
4.      M
5.      M
6.      R








KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.














Depok, Februari 2015
                                                                                                                   
                                                                                                                         Wakil Kelompok




Daftar Isi

HALAMAN JUDUL………………………....................……………………………………   i

KATA PENGANTAR…………………………………....………………………………….   ii

DAFTAR ISI……………………………....………………………………………………..   iii

BAB I      PENDAHULUAN………………………………………………………………....  1

Latar Belakang…………………………………………………………………......................  1
Rumusan Masalah…....………………………………………………………........................  1
Tujuan Pembahasan.................................................................................................................  1

BAB II     PEMBAHASAN………………...………………………………………………...  2

Pakaian Adat Papua................................................…………………………………………..  2
Ciri – ciri  Pakaian Adat Papua..…………………………..........………....………………….  3
Fungsi Pakaian............................................................……....................…………………….  4

BAB III     PENUTUP……………………………………………….....................................   6
Kesimpulan...............................................................................................................................
.
DAFTAR PUSTAKA…………………………………....……………………………….….   7










BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
          Papua adalah salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan adat dan budaya. Budaya Papua sangat mudah dikenali karena pakaiannya dan juga aksesoris yang dikenakan. Orang Papua menjadi salah satu yang memiliki warna kulit sangat eksotis. Wilayah di Papua masih sangat hijau dan bisa dikatakan belum modern seperti di Jakarta sehingga belum begitu tersentuh modernisasi global. Sebagai masyarakat Indonesia memang seharusnya bangga dan ikut melestarikan kebudayaannya termasuk baju adat Papua. Masyarakat Papua sering menggunakan baju adat ini untuk berbagai acara tradisional atau bahkan masih sering digunakan untuk acara sehari-hari. Baju adat Papua memang cukup bervariasi mulai dari baju yang terbuat dari bahan alam hingga pakaian adat yang sudah lebih modern dan tertutup.B.

TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
· Agar dapat memahami ciri-ciri, perlengkapan pakaian, dan fungsi pakaian pakaian tradisional Erwer terhadap masyarakat Papua barat khususnya generasi muda dalam proses pelestarian nilai dan budaya di Provinsi Papua Barat.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar permasalahan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam pemakalaan ini adalah:
· Ciri-ciri, perlengkapan pakaian, fungsi pakaian, dan cara perawatan Pakaian Erwer sebagai pakaian adat  khas bagi masyarakat Papua.





BAB II
PEMBAHASAN
Baju Adat Papua

Pakaian Tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam baju adat yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi Indonesia.Karena dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan ataupun dalam mengenakan Pakaian tradisional tersebut.

Nama pakaian adat Papua Barat adalah pakaian adat Ewer. Pakaian ini murni terbuat dari bahan alami yaitu jerami yang dikeringkan. Dengan kemajuan dan pengaruh modernisasi, pakaian adat ini kemudian dilengkapi dengan kain untuk atasannya. Berikut ini gambar dari pakaian adat Ewer khas masyarakat Papua Barat.


Ciri – ciri Baju Adat Papua Barat

Pakaian Adat Wanita Papua Barat 
           Pakaian adat wanita Papua barat berupa rok dan baju kurung. Rok tersebut hanya digunakan sebagai bawahan untuk kaum wanita yang terbuat dari jerami atau serat kering tumbuh-tumbuhan, dan kemudian dirangkai menggunakan tali di bagian atasnya. Rok ini dibuat dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih pendek. Untuk menguatkan ikatan rok, digunakan ikat pinggang yang terbuat dari kulit kayu yang diukir sedemikian rupa. Biasanya motif ukiran tersebut tidaklah rumit, yaitu motif kotak dengan susunan yang geometris. Sedangkan baju kurung digunakan Sebagai atasan, yang terbuat dari bahan kain beludru dengan pernik rumbai bulu di bagian tepi lengan, leher, atau pinggangnya. Baju atasan ini sebenarnya merupakan pengaruh dari budaya luar, dan biasanya hanya digunakan untuk masyarakat Papua Barat yang berdomisili di sekitar kota Manokwari.

            Selain baju dan rok, pakaian adat Papua Barat untuk wanita ini juga dilengkapi dengan beragam aksesoris seperti gelang, kalung, dan penutup kepala. Gelang dan kalung biasanya terbuat dari biji-bijian keras yang dirangkai menggunakan seutas benang. sementara penutup kepalanya dibuat dari bulu burung kasuari.

Pakaian Adat Pria Papua Barat 
            Untuk para pria, pakaian adat yang dikenakan pada zaman dahulu sangatlah berbeda dengan pakaian adat yang dikenakan dan diperkenalkan saat ini. Dahulu, pria secara umum hanya menggunakan rok rumbai yang cara dan bahan pembuatannya sama dengan rok yang dipakai kaum wanita. Namun pemakaian rok rumbai oleh para pria tidak dilengkapi dengan atasan sehingga mereka hanya akan bertelanjang dada.

            Pakaian adat Ewer untuk pria terbuat dari kain beludru dengan model yang lebih sopan yang berupa Celana pendek sebatas lutut lengkap dengan kain penutup yang menjuntai di bagian depan yang digunakan sebagai bawahan. Sementara untuk atasan digunakan baju rompi yang dibuat dengan kain dan model yang sama. Setiap tepi potongan baju ewer pria, baik untuk celana, rompi, maupun kain penutup biasanya dihiasi dengan batas kain berwarna terang.
            Selain itu, para pria adat Papua Barat juga mengenakan beberapa aksesoris lainnya untuk menunjang penampilan, seperti kalung dan penutup kepala, serta perlengkapan perang berupa perisai, tombak, sumpit, dan panah.

Fungsi Pakaian Adat Papua Barat
Ø Menutupi tubuh dari sinar matahari.
Ø Sebagai simbol budaya Papua barat
Ø Untuk acara Pernikahan
Ø Dll.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
        Masyarakat Papua adalah bagian dari Indonesia yang juga kaya akan adat dan istiadat. Kita sebagai masyarakat Indonesia perlu untuk ikut melestarikan budaya. Mengetahui baju adat Papua akan membuat anda lebih mengenal kekayaan budaya dari setiap bagian wilayah di Indonesia. Jika anda berkunjung ke Papua maka anda bisa melihat langsung bagaimana pakaian adat yang sering digunakan oleh masyarakat di sana. Baju adat di tiap daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Di daerah anda juga tentu memiliki pakaian adat sendiri. Anda harus bangga dan ikut melestarikan baju adat yang ada di daerah anda agar tetap ada sampai kapanpun.







DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rinclce Cipto. Halaman 91. Bachtiar, Kartini. 2007. Adat Istiadat pernikahan Tata Busana dan Tata Rias Pengantin Lampung Pepadun. Meutia Cipta Sarana. Depok. Depdikbud. 1982/1983. Upacara Tradisional Daerah Lampung. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Daerah Lampung. Lampung. Gie Liang. 1984. Ilmu Politik. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta. Halaman 106 Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta. Gramedia. Halaman 220 http://novansaliwa.blogspot.com http://sultansekalabrak23.blogspot.com http://www.wikipedia.org/wiki/makna Imron, Ali. 2005. Pola Perkawinan Saibatin. Universitas Lampung: Bandar Lampung Kherustika, Zuraida. Dkk. 2004. Pakaian dan Perhiasan Pengantin Tradisional Lampung. UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai”: Bandar Lampung _________ . 1999/2000

Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Tuesday, September 26, 2017