Permainan Jajangkungan Atau Egrang

Jajangkungan
Permainan egrang ataupun jajangkungan dimainkan dengan sepasang tongkat atau galah, yang terbuat dari kayu atau bambu setinggi 2 hingga 3 sentimeter. Sementara untuk tumpuan atau pijakan kaki dibuat dengan ketinggian 30 60 cm dari ujung bawah tongkat. Beberapa orang pemain dapat serentak memainkannya bersama-sama. 
Disejumlah daerah, umumnya permainan dilakukan sebagai adu ketahanan keseimbangan tubuh. Namun didaerah lainnya, permainan egrang ataupun jajangkungan dilakukan sebagai adu ketahanan fisik, strategi, dan konsentrasi karena harus memainkan egrang atau jajangkungan berupaya menjatuhkan lawannya. Dua kelompok pemain saling berpasangan satu lawan satu. Setelah saling berhadapan, pemain satu dengan lainnya saling menendang ujung egrang yang menyentuh tanah. Selain itu, dibeberapa daerah pesisir (pantura) permainan egrang lebih banyak dipadukan dengan permainan lain. 
Semisal permainan sepakbola, pukul kendi dan lainnya. Media bambu yang dipergunakan umumnya bambu tali (awi tali) ataupun bambu hijau (awi hejo) dan bambu hitam (awi hideung). Pemilihan bambu tali, hijau dan hitam bukan tanpa alasan. Selain mudah dalam proses pembuatan karena cepat kering, juga sangat kuat tidak mudah retak saat dijadikan pijakan. Selain itu bila disambungkan antara bagian bambu yang dijadikan pegangan dan pijakan tidak merekah dan justru sebaliknya semakin menjepit. Berbeda dengan jenis bambu lainnya seperi bambu gombong dan tanaman bambu lainnya yang cenderung sulit mongering dan mudah merekah serta rapuh. 
Yang pernah mengalami hidup masa kanak-kanak tahun 70 an atau tahun 80 an, tentu masih ingat berbagai permainan tradisional anak-anak yang sering dimainkan.

Diantara jenis permainan anak-anak tempo dulu ialah jajangkungan (egrang). Sebenarnya permainan ini belum punah alias masih suka dimainkan oleh masyarakat khususnya anak-anak pedesaan. Namun harus diakui untuk sebagian masyarakat kota permaianan tradisional ini menjadi sangat asing. Itu jadi salah satu alasan Dinas Pariwisata Jawa Barat berusaha keras untuk memperkenalkan kembali berbagai jenis permainan tradisional sunda lewat kegiatan yang dinamakan ALIMPAIDO.
Permainan ini sudah tidak asing lagi, mekipun diberbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda beda. saat ini juga sudahmulai sulit di temukan, baik di desa maupun di kota, tetapi saat permainan inimulai di kombinasikan dengan berbagai hal sehingga dapat berdampingan dengandunia yang di katakan modern ini. Yang akan di ulas kali ini permainan egrangyang ada di Jawa Barat khususnya didaerah tempat tinggal saya yaitu di Kampung Munjul, Desa Mangkurakyat,Kecamatan Cilawu, KabupatenGarut yang di kenal dengan nama egrang (jajangkungan).

      Permainan Egrang cukup terkenal di daerah tempat tinggalsaya. Permainan ini sering dilakukan oleh anak-anak usia 7 sampai 13 tahun (anak SD, SMP). Tetapi tidak jarang anak yang duduk di bangku TK pun sudah bisamemainkannya dan orang dewasa pun ikut memainkan permainan egrang ini. Caramemainkan permainan ini sebenarnya beragam, yang saya lakukan hanyalah salahsatu dari banyak cara yang lainnya. Permainan egrang ini dipandang sebagaipermainan yang menyenangkan, menantang, dan tidak memakan biaya yang mahaluntuk membuat alat permainan tersebut.


Cara Membuat Egrang Adalah Sebagai Berikut:

Bahan:
      Mula-mula bambu dipotongmenjadi dua bagian yang panjangnya masing-masing sekitar 2½-3 meter. Setelah itu, dipotong lagi bambu yang lain menjadi dua bagian dengan ukuranmasing-masing sekitar 20cm untuk dijadikan pijakan kaki. Selanjutnya, salah satu ruas bambu yang berukuran panjang dilubangi untuk memasukkan bambu yangberukuran pendek. Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang, maka bambu tersebut siap untuk digunakan.

Cara bermain Egrang untuk adu kecepatan.
      Apabila bermain Egrang ini hanya bertujuan untuk mengadu kecepatan, maka diawali dengan 3 anak atau lebih dari garis start. Jika sudahada aba-aba mulai maka para pemain akan berlari dengan menggunakan Egrangtersebut. Pemain yang lebih dulu sampai ke garis finish maka itulah yang di jadikan sebagai pemenangnya.

Cara bermain Egrang untuk menjatuhkan lawan
      Cara bermainnya yaitu dilakukan oleh 2 orang. Setelah 2 orangtersebut sudah menaiki Egrang dan saling berhadapan serta sudah ada aba-abamulai maka mereka akan saling menjatuhkan dengan memukulkan kaki-kaki bambulawan. Pemain yang bisa menjatuhkan lawan maka itulah yang di jadikan pemenang.

      Permainan Egrang ini juga membutuhkan kerja keras,keuletan,dan sportifitas. Para pemain bekerja keras untuk mengalahkanlawan mereka. Membutuhkan keuletan dan ketekunan dalam proses pembuatan Egrangini agar dapat seimbang ketika digunakan. Sikap sportifitas yang dimiliki olehseorang pemain saat bermain yaitu tidak berbuat curang dan mau menerimakekalahan.

Game Egrang
Game ini hanya bisa dimainkan dalam HP Nokia didownload di Ovi Store Nokia. Game ini dapat dimainkan untuk layar sentuh. Ukuran file 1.15 Megabyte.  Game ini memiliki tampilan menarik. Cocok untuk dimainkan siapa saja. Ada 3 tingakatan dalam game ini, yaitu: Tingkat RT, tingkat RW, Tingkat Lurah.

NilaiBudaya
      Nilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan lawannya. Nilaikeuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalanyang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untukberjalan. Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemainyang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.




Sumber:

http://store.ovi.com/content/334289
Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Wednesday, October 22, 2014