Tugas Agama Islam tentang Hadas, Najis dan cara mensucikannnya

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM





Nama Kelompok:
Fadlan M
-
-
-
-



SMP NEGERI 2 BOJONGGEDE
Bogor
2014
Hadas
Hadas adalah keadaan pada diri seseorang yang dianggap bernajis, seperti haid, nifas dan lainnya, sehingga menyebabkan seseorang tidak dibenarkan untuk melakukan shalat. Atau dengan ungkapan lain, Hadas adalah keadaan yang menyebabkan seorang menjadi tidak suci. Sebagaiamana diriwayatkan oleh Bukhari, no. 6954, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda:

“Allah tidak menerima shalat salah seorang diantara kalian, apabila dia berhadats sampai dia berwudhu”.

 Hadas menurut cara mensucikan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu hadas besar dan kecil:

·         Hadas Kecil
Segala Sesuatu yang mengharuskan seseorang berwudhu apabila hendak melaksanakan shalat, Contohnya:
§  Keluar sesuatu daripada dua jalan iaitu qubul atau dubur, seperti:
v  Kentut
v  Air kencing
v  kotoran
v  Tersentuh kulit antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram tanpa berlapik
v  Tidur yang tidak tetap dua ponggong
v  Hilang akal dengan sebab mabuk dan gila
v  Menyentuh kemaluan dengan tapak tangan


§  Perkara-Perkara Yang Diharamkan Semasa Berhadas
Ø  Menunaikan solat
Ø  Tawaf di Kaabah
Ø  Menyentuh Al-Qur'an

·         Hadas Besar
Hadas Besar adalah segala sesuatu yang mewajibkan seseorang untuk mandi wajib.
§  Contohnya:
v  Persetubuhan
v  Keluar mani
v  Khas bagi perempuan sahaja:
v  Haid: darah yang keluar dari dari faraj perempuan tiap-tiap bulan di kala badannya sihat
v  Nifas: darah yang mengiringi kelahiran   
v  Wiladah: kelahiran yangbelum sampai waktunya
v  Meniggal Dunia

§  Perkara-Perkara Yang Diharamkan Semasa Berhadas Besar
v  Apa yang diharamkan bg org berhadas kecil
v  Puasa
v  Melalui masjid sekiranya dibimbangi akan mencemarkan dan mengotorkan masjid
v  Talak
v  Jima




Cara Mandi Wajib:

o    Niat

Nawaitul gusla lirofi’l hadasil akbari fardan lillahita’ala

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala


o     

Najis
Pengertiannya:
Ø  Bahasa
Secara bahasa najis bermakna al qadzarah ( القذارة ) yang artinya adalah kotoran.

Ø  Istilah
Sedangkan secara istilah, najis menurut definisi Asy Syafi’iyah adalah:
“Sesuatu yang dianggap kotor dan mencegah sahnya shalat tanpa ada hal yang meringankan.” Dan menurut definisi Al Malikiyah, najis adalah:
Sifat hukum suatu benda yang mengharuskan seseorang tercegah dari kebolehan melakukan shalat bila terkena atau berada di dalamnya.”


Hukum-hukum Terkait Najis
1.     Tidak Berdosa Menyentuh Najis
Dalam syariat Islam, seorang muslim tidak berdosa bila tersentuh najis atau menyentuhnya dengan sengaja.

2.    Haram Ditempatkan Pada Benda Suci
Termasuk yang dilarang untuk dilakukan dalam syariat Islam adalah menghina tempat-tempat suci dengan benda najis, seperti haramnya memasukkan benda-benda najis ke dalam masjid. Juga haramnya menempelkan benda najis ke mushaf Al Quran yang suci dan mulia.

3.    Haram Diperjual-belikan
Seperti:
o   Kotoran Hewan
o   Kulit Bangkai
o   Hewan Najis dan Buas
o   Daging Babi

Jenis-jenis najis:
1. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberi minum asi (air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2 tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini yaitu dengan memercikkan air bersih pada bagian yang kena najis. Tidak harus kena air mengalir
2. Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang)
Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah najis biasa dengan tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar, termasuk bangkai (kecuali ikan dan belalang), air susu hewan yang diharamkan untuk memakan dagingnya, khamar, dan lain sebagainya.
·         Najis Mutawasitah terdiri atas dua bagian, yakni :
o   Najis ‘Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya.(darah haid yang telah kering)
o   Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras)
Untuk membuat suci najis mutawasithah ‘ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan air bersih hingga hilang benar sifat najisnya. Sedangkan  untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya dengan jalan dialirkan air di tempat yang kena najis.
3. Najis Mughallazhah (Najis Berat)                                                                                             Najis mugholazah contohnya seperti air liur anjing, air liur babi dan sebangsanya. Najis ini sangat tinggi tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut sampai suci harus dicuci dengan air bersih 7 kali di mana 1 kali diantaranya menggunakan air dicampur tanah.
Persamaan Dan Perbedaan Hadas dan Najis

       Persamaan Hadas dan Najis adalah Kedua hal tersebut dapat menyebabkan shalat, thawaf dan beberapa ibadah lainnya menjadi Tidak Sah.
            Sedangkan perbedaan dari keduanya adalah :
  1. Mensucikan Najis yakni dengan cara membuang dan membersihkan benda najis itu dari tempatnya. sedangkan mensucikan Hadas selain dengan menghilangkan benda Najisnya (bila ada), tetapi juga harus dengan wudlu atau mandi janabah.
  2. Mensucikan najis tidak perlu niat, sedangkan mensucikan Hadas harus dengamn niat
  3. membersihkan hadas termasuk masalah ta'abuddi, sedangkan membersihkan najis bisa dilakukan sesuai kondisi
  4. Najis yang jumlahnya sedikit dapat dimaafkan, sedangkan hadas tidak ada pemaafan.
  5. Hadas merupakan segala sesuatu yang dapat membatalkan shalat, sedangkan najis merupakan segala sesuatu yang dapat membatalkan shlat, tetapi tidak dapat membatalkan wudhu
Benda-benda yang menyucikan dari hadas dan najis:
Ø  Air
Ø  Tanah

Ø  Matahari
Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Wednesday, October 29, 2014