Sebenarnya, warga di perkotaan juga dapat berkebun. Terdapat
banyak lahan yang dapat dibajak dan ditanami. Di kota Köln misalnya, di lokasi
bekas pabrik bir dibangun satu kebun. Terhalang
oleh tumpukan puing, di kelilingi reruntuhan bangunan dan gedung-gedung tinggi,
satu pemandang hijau menunggu untuk dikunjungi. Lebah-lebah tampak terbang
berkeliling, hinggap dari satu bunga ke bunga lain, kupu-kupu dengan gerakan
elegannya mengitari kebun, bunga matahari memancarkan kemilua warna kuningnya
dan wajah orang-orang tampak berseri, juga wajah Dorothea Hohengarten. Ibu muda
yang akrab dipanggil Doro ini merupakan juru bicara dari Kölner Neuland e.V,
kelompok yang mengorganisasi kebun bersama di kota Köln ini. Beberapa orang
yang lewat penasaran bertanya mengenai kelompok ini. “Setiap orang dapat
menanam di sini, menyiram, memupuk dan memanen. Juga mereka yang bukan anggota
kelompok. Lewat sumbangan. Semua milik bersama,“ dikatakan Doro..
Mulai
bulan September depan, kebun akan diurus oleh seorang tukang kebun yang
mendapat upa dan para relawan akan mendapatkan jadwal untuk turut membantu.
Selama ini, ditentukan seseorang yang menjadi pengawas, yang lainnya diminta
untuk membajak tanah atau menanam benih.
Aktivitas Menyenangkan
Michele
menaburkan tanah berwarna merah yang berasal dari batu bata yang dihancurkan
disekliling sayuran. Tanah yang berasal dari sebuah lapangan tenis memiliki
fungsi untuk membantu sisem pengairan. Setelah itu, dibantu anaknya Fabio
beserta teman-temannya, Michele menyiram pohon tomat yang baru diitanam. “Tahun
ini kami sangat beruntung. Bukan musim panas yang baik untuk pergi ke luar
namun waktu yang bagus untuk berkebun,” dikatakan pria asal Italia yang telah tinggal
di Jerman sejak 40 tahun lalu. Michele kerap datang ke kebun ini bersama
anaknya.
Berbagai
jenis buah-buahan lokal dan juga tanaman eksotis seperi gooseberry dapat
dilihat dan juga dicicipi di kebun ini dan semuanya organik. Salah sati aturan
dasar kelompok ini adalah: dilarang memakai pestisida, herbisida dan pupuk
kimia. Memanen hasil bukanlah tujuan utama para tukang kebun amatir ini.
Kebanyakan dari mereka ingin belajar mengenai tanaman dan tanah serta menikmati
keindahan di tengah kota dan berkumpul bersama pecinta kebun lain.
Untuk Menutupi Kebutahan
Matahari
bersinar dengan teriknya dan para anggota kelompok tengah menyiram tanaman.
“Pemilik gedung di sebelah memberi izin kepada kami untuk menampung air hujan
dari atap, yang biasanya mengalir lewat talng ke dalam sistem saluran
pembuangan,” dikatakan Doro. Air hujan ditampung dalam sebuah tanki air dan
dimanfaatkan untuk menyiram kebun sesuai dengan kebutuhan. Untuk dapat
menghemat air dan agar kebun tidak cepat kering, mereka menutupi lahan dengan
bahan organik seperti kulit kayu, jerami dan potongan gulma serta rumput.
Sebagian
besar para pecinta kebun mengangap bahwa Perkebunan Perkotaan ini bukanlah
sekedar iseng. “Di kota-kota di Cina misalnya, sudah umum untuk berkebun di
halaman belakang, karena memang warga membutuhkannya untuk keperluan
sehari-hari,” dikatakan salah seorang anggota kelompok yang baru saja
mengunjungi Cina. Doro menambahkan, “Bagi kami ini baru sekedar sesuatu yang
menyenangkan. Tapi tidak ada salahnya untuk berfikir untuk benar-benar bertani.
Saat ini kita tengah mengalami krisis keuangan, Tidak ada yang tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya di Eropa. Dan kami di sini memiliki pemahaman dasar
bahwa melestarikan seuatu selalu bermanfaat.“
Harus Siap Pindah
Sekitar dua setengah lapangan sepak bola luas lahan di
tengah kota Köln yang dapat diolah oleh Kölner Neuland e.V. Namun baru sekitar
seperempatnya yang dimanfaatkan. Namun diharapkan seluruh lahan
yang ada dapat ditanami dalam waktu dekat.
Para
anggota kelompok memiliki kontrak pemakaian lahan dengan pemilik lahan, yaitu
pemerintah negara bagian Nordrhein Westfalen, sampai akhir tahun 2014. Setelah
kontrak habis, menuru rencana di atas lahan ini akan dibangun satu kompleks
bangunan. Para pecinta kebun berharap bahwa nantinya mereka dapat memindahkan
tanaman mereka ke tempat lain
Berikut ini adalah bagian Contoh Struktur teks eksposisi/ tesis, argumentasi, penegasan ulang tentang perkebunan di tengah kota :
Berikut ini adalah bagian Contoh Struktur teks eksposisi/ tesis, argumentasi, penegasan ulang tentang perkebunan di tengah kota :
Struktur
|
Text
|
Tesis
|
Sebenarnya, warga di
perkotaan juga dapat berkebun. Terdapat banyak lahan yang dapat dibajak dan
ditanami. Di kota Köln misalnya, di lokasi bekas pabrik bir dibangun satu
kebun. Terhalang oleh tumpukan puing,
di kelilingi reruntuhan bangunan dan gedung-gedung tinggi, satu pemandang
hijau menunggu untuk dikunjungi. Lebah-lebah tampak terbang berkeliling,
hinggap dari satu bunga ke bunga lain, kupu-kupu dengan gerakan elegannya mengitari
kebun, bunga matahari memancarkan kemilua warna kuningnya dan wajah
orang-orang tampak berseri, juga wajah Dorothea Hohengarten. Ibu muda yang
akrab dipanggil Doro ini merupakan juru bicara dari Kölner Neuland e.V,
kelompok yang mengorganisasi kebun bersama di kota Köln ini. Beberapa orang
yang lewat penasaran bertanya mengenai kelompok ini. “Setiap orang dapat
menanam di sini, menyiram, memupuk dan memanen. Juga mereka yang bukan
anggota kelompok. Lewat sumbangan. Semua milik bersama,“ dikatakan Doro.
|
Argumentasi 1
|
Mulai bulan September depan, kebun akan diurus oleh seorang
tukang kebun yang mendapat upa dan para relawan akan mendapatkan jadwal untuk
turut membantu. Selama ini, ditentukan seseorang yang menjadi pengawas, yang
lainnya diminta untuk membajak tanah atau menanam benih.
|
Argumentasi 2
|
Aktivitas Menyenangkan
Michele menaburkan tanah berwarna merah yang berasal dari batu
bata yang dihancurkan disekliling sayuran. Tanah yang berasal dari sebuah
lapangan tenis memiliki fungsi untuk membantu sisem pengairan. Setelah itu, dibantu
anaknya Fabio beserta teman-temannya, Michele menyiram pohon tomat yang baru
diitanam. “Tahun ini kami sangat beruntung. Bukan musim panas yang baik untuk
pergi ke luar namun waktu yang bagus untuk berkebun,” dikatakan pria asal
Italia yang telah tinggal di Jerman sejak 40 tahun lalu. Michele kerap datang
ke kebun ini bersama anaknya.
|
Argumentasi 3
|
Berbagai jenis buah-buahan lokal dan juga tanaman eksotis
seperi gooseberry dapat dilihat dan juga dicicipi di kebun ini dan semuanya
organik. Salah sati aturan dasar kelompok ini adalah: dilarang memakai
pestisida, herbisida dan pupuk kimia. Memanen hasil bukanlah tujuan utama
para tukang kebun amatir ini. Kebanyakan dari mereka ingin belajar mengenai
tanaman dan tanah serta menikmati keindahan di tengah kota dan berkumpul
bersama pecinta kebun lain.
|
Argumentasi 4
|
Untuk Menutupi Kebutahan
Matahari bersinar dengan teriknya dan para anggota kelompok
tengah menyiram tanaman. “Pemilik gedung di sebelah memberi izin kepada kami
untuk menampung air hujan dari atap, yang biasanya mengalir lewat talng ke
dalam sistem saluran pembuangan,” dikatakan Doro. Air hujan ditampung dalam
sebuah tanki air dan dimanfaatkan untuk menyiram kebun sesuai dengan
kebutuhan. Untuk dapat menghemat air dan agar kebun tidak cepat kering,
mereka menutupi lahan dengan bahan organik seperti kulit kayu, jerami dan
potongan gulma serta rumput.
|
Argumentasi 5
|
Sebagian besar para pecinta kebun mengangap bahwa Perkebunan
Perkotaan ini bukanlah sekedar iseng. “Di kota-kota di Cina misalnya, sudah
umum untuk berkebun di halaman belakang, karena memang warga membutuhkannya
untuk keperluan sehari-hari,” dikatakan salah seorang anggota kelompok yang
baru saja mengunjungi Cina. Doro menambahkan, “Bagi kami ini baru sekedar
sesuatu yang menyenangkan. Tapi tidak ada salahnya untuk berfikir untuk benar-benar
bertani. Saat ini kita tengah mengalami krisis keuangan, Tidak ada yang tahu
apa yang akan terjadi selanjutnya di Eropa. Dan kami di sini memiliki
pemahaman dasar bahwa melestarikan seuatu selalu bermanfaat.“
|
Penegasan Ulang
|
Harus Siap Pindah
Sekitar dua setengah lapangan sepak bola
luas lahan di tengah kota Köln yang dapat diolah oleh Kölner Neuland e.V.
Namun baru sekitar seperempatnya yang dimanfaatkan. Namun
diharapkan seluruh lahan yang ada dapat ditanami dalam waktu dekat. Para anggota kelompok memiliki kontrak pemakaian lahan dengan
pemilik lahan, yaitu pemerintah negara bagian Nordrhein Westfalen, sampai
akhir tahun 2014. Setelah kontrak habis, menuru rencana di atas lahan ini
akan dibangun satu kompleks bangunan. Para pecinta kebun berharap bahwa nantinya
mereka dapat memindahkan tanaman mereka ke tempat lain.
|