Ini kisah ketika saya menghadapi ujian yang penuh carut marut. Terinspirasi dari Ulangan Tengah Semester (UTS) yang pada saat itu saya termenung di dalam suasana tegang sembari terdapat intrik dari hal yang terjadi termasuk saya. Entah kenapa bisa muncul membuat semua ini, namun saya berharap terdapat banyak nilai dari puisi ini. (Fadlan Mumtaz)
PUISI Makna
Tinta bercorak putih =Carut marut/intrik selama ulangan
Embun mengiring awan menuju kepala =Kisah pagi hari sebelum ulangan juga proses belajar
Tatanan kilap awan mempesona = Kisah pagi hari juga membaca buku
Titisan gelap malam tak kemana-mana = Bayang-bayang kegagalan juga hari pagi buta
Berputar lagi yang ku harapkan =Kembali seperti dahulu
Merpati putih terbang ke depan mata =Kertas Ulangan yang diberikan
Melingkar merah bagai rembulan =Jam dinding yang menekan
Prasejarah membutakan mata =Waktu membuat lupa
Kerlingan kata yang mempesona =Isi ulangan
Lengkungan busur estetika hitam = antara jarum jam dan pensil
Yang terkesan berpesan = Penulisan
Tergugah hatiku menoreh dalam = Rasa tegang
Semoga papan itu mempunyai perasaan =Berharap agar tidak salah menulis
Kerlingan pengawal berparas besi =Guru Pengawas
Namun patah oleh Pasir = Gagal karena kalah jumlah dan umur
Deru letupan yang berteralis teri =Ironi