Makalah tentang lingkungan hidup

  




KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
  Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : Pencemaran lingkungan dan dampaknya  Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik.
  Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Pamulang, Maret 2014
    Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
                    Lingkungan Hidup adalah tempat dimana kita hidup. Didunia ini banyak yang kurang tahu mengetahui tentang permasalahan pencemaran air, tanah, udara, suara dan logam berat.Dalam hal ini kami akan melakukan observasi tentang pencemaran.yang berada dibumi kita ini. Memang sampai saat ini pencemaran menjadi masalah besar bagi bumi kita. Dimulai dari air yang tidak layak untuk dipakai, logam berat yang bertebaran, udara yang kotor, tanah yang tercemar dan suara yang amat bising.

                     Lingkungan yang harusnya bersih kini mulai tercemar akibat ulah manusia. Penegakan hukum yang kurang juga menjadikan pencemaran sulit dikendalikan. Keadaan seperti ini menyebabkan banyak dampak yang terjadi. Dan dari situlah kami tertarik untuk meneliti jauh mengenai pencemaran lingkungan.


1.2    RUMUSAN MASALAH
                     Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Ø  Apa faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran?
Ø  Apa dampak yang ditimbulkan?
Ø  Bagaimana cara menanggulangi pencemaran untuk hidup berkelanjutan?
Ø  Bagaimana semua negara menanggulangi pencemaran?
Ø  Bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Ø  Peraturan apa yang diterapkan pemerintah?

1.3     TUJUAN
                     Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut:
Ø  Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran
Ø  Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan
Ø  Untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran
Ø  Untuk mengetahui cara semua negara menanggulangi pencemaran
Ø  Untuk mengetahui penerapan dalam kehidupan sehari-hari
Ø  Untuk mengetahui peraturan yang diterapkan pemerintah

1.4    MANFAAT
                     Bagi peneliti:
Ø  Mengetahui penyebab pencemaran lingkungan
Ø  Mengetahui dampak yang ditimbulkan
Ø  Mengetahui cara menanggulangi pencemaran
Ø  Mengetahui tindakan banyak negara

                     Bagi masyarakat:

Ø  Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian
Ø  Jika air sungai terjaga kebersihannya tidak akan terjangkit penyakit.
Ø  Supaya masyarakat menyadari pentingnya menjaga lingkungan
Ø  Agar masyarakat mengetahui dampak pencemaran






 BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN PENCEMARAN
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia (misal: membuang sampah ke sungai, membakar sampah dan lain-lain) ataupun disebabkan oleh alam (misal: tsunami, gunung meletus dan lain-lain). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.Undang-undang yang menjelaskan tentang lingkungan hidup yaitu UU Pokok Pengelolaan  Lingkungan  Hidup   No. 4  Tahun 1982.

2.2   HIPOTESIS
                     Pencemaran air berdampak besar terhadap lingkungan. Memang pencemaran dapat ditanggulangi namun harus ada arahan kepada masyarakat dan informasi yang lebih kompeten. Sehingga, lingkungan menjadi lebih baik dan sehat.



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1    VARIABEL PENELITIAN
3.1.1    Variabel bebas.
            Pencemaran disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kurangnya Negara berkembang terhadap pencemaran
3.1.2    Variabel terikat.
Limbah menyebabkan rusaknya lingkungan dan kesehatan
      3.2     METODE PENGUMPULAN DATA
Dengan ini kami mengumpulkan data menggunakan metode observasi dengan mengamati dan mencatat objeknya.





BAB IV
PEMBAHASAN


4.1        DESKRIPSI  DATA

4.1.1     Faktor  yang dapat menimbulkan pencemaran:
1.Udara
Oleh Aktivitas manusia:
·         Penggunaan Transportasi
·         Asap Industri
·         Pembakaran sampah
·         Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC dan timbal
Oleh aktivitas alam:
·         Gunung berapi
·         Kebakaran hutan

2.Air
Oleh Aktivitas manusia:
·         Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum
·         Pencemaran air oleh sampah
·         Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
·         Industri yang membuang limbah tanpa difilter terlebih dahulu

Oleh aktivitas alam:
·         Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
·         Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

3.Tanah
Oleh Aktivitas manusia:
·         Limbah Pabrik
·         Penimbunan sampah anorganik dan kimia

Oleh aktivitas alam:
·         Gunung meletus

4.Logam Berat
Oleh Aktivitas manusia:
·         Pembuangan asap Industri

5.Suara
Oleh Aktivitas manusia:
·          mesin industri,
·         kendaraan bermotor
·         pesawat terbang


4.1.2 Dampak yang ditimbulkan

Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dan pencernaan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikel berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, namun bisa masuk lewat pencernaan melalui mulut sedangkan partikel berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru,dan usus zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum adalah ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), kanker kulit, diare, dan gangguan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksin, karsinogenik dan timbal

 

Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis
.

Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
·         Mempengaruhi kualitas air permukaan
·         Merusak tanaman
·         Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
·         Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
·         Peningkatan suhu rata-rata bumi
·         Pencairan es di kutub
·         Perubahan iklim regional dan global
·         Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.


4.1.2 Kasus-kasus di dunia

1.Thailand
Badan turisme Thailand menutup pantai di pulau Samet di teluk Thailand, untuk membersihkannya dari pencemaran minyak bumi akibat bocornya sebuah pipa saluran di laut lepas.

Upaya Pembersihan
Penduduk, angkatan laut dan petugas taman nasional bekerja keras untuk membersihkan pantai pulau Samet. Operator jaringan pipa saluran PTT Global Chemical telah mengerahkan 10 kapal untuk aksi pembersihan ini.
Sementara pemerintah daerah menyatakan kawasan itu sebagai kawasan bencana. “Sekitar 300 meter pesisir pantai tercemar”, ungkap Soomet Saitong, kepala taman nasional Khao Laem Ya.
Direktur badan turisme Thailand, TAT di propinsi Rayong, Chuchart Oncharoen mengatakan, telah menutup pantai Prao Bay di pulau Samet bagi turis agar pantai dan air bisa dibersihkan.

Menurut Chuchart, kawasan timur pulau Samet tidak terimbas limpahan minyak dan masih bisa dikunjungi. Namun banyak wisatawan yang memutuskan untuk mengakhiri liburannya dan pulang. Pulau Samet yang berada 3 kilometer dari Rayong dan 150 kilometer di tenggara Bangkok merupakan lokasi wisata yang populer bagi penduduk ibukota. Setiap tahunnya, sekitar 1 juta orang berkunjung ke sana.
Bocornya pipa PTT Global Chemical diketahui Sabtu lalu, dengan terlepasnya sekitar 50,000 liter minyak bumi ke teluk di sekitarnya.
"Kami akan bertanggung jawab penuh atas peristiwa ini dan mengatasi masalahnya secepat mungkin," janji direktur PTT Global Chemical, Prasert Bunsumpun.
Ia memprediksi akan membutuhkan tiga hari untuk membersihkan pencemaran pantai Prao Bay di pulau Samet. Dengan bantuan angkatan laut Thailand, sebagian pencemaran itu bisa dibatasi.
200 Kasus Pencemaran
Greenpeace Asia mengatakan, pencemaran itu menunjukkan bahwa pemerintah perlu mengakhiri pengeboran dan eksplorasi minyak di kawasan teluk, yang penghasilan utamanya berasal dari turisme dan perikanan.
"Pengeboran minyak yang mengancam kehidupan masyarakat dan warisan alam tidak diperlukan bila sudah ada upaya untuk pindah ke energi bersih yang berkelanjutan,“ ungkap Ply Pirom, manajer program Thailand.
Greenpeace menyebutkan, sudah lebih 200 pencemaran akibat pengeboran minyak yang terjadi di perairan Thailan selama 30 tahun terakhir. Organisasi lingkungan itu menyerukan agar PTT yang 67% sahamnya dimiliki pemerintah Thailand, untuk melakukan penelitian mengenai dampak pencemaran ini terhadap sistem ekologis kawasan tersebut.


2.Jepang
Radiasi Fukushima Cemari Ikan Tuna Amerika
Ikan Tuna di kawasan perairan Amerika terbukti terpapar unsur radioaktif dari PLTN Fukushima yang meledak setahun lalu. Tapi diperkirakan kadar cemarannya masih aman untuk konsumsi manusia.
Cemaran unsur radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di Jepang, yang dilepaskan akibat meledaknya PLTN itu setahun lalu karena tsunami dahsyat, terdeteksi pada habitat binatang laut, 10.000 kilometer dari lokasi kecelakaan atom.

Pada ikan tuna sirip biru yang ditangkap di perairan California Agustus 2011, terdeteksi beban paparan isotop radioaktif Cesium 137 yang lebih tinggi dibanding pada ikan tuna yang ditangkap 2008. Demikian laporan peneliti Daniel Madigan dari Universitas Stanford di California. Selain itu, juga dilaporkan ditemukan jejak isotop radioaktif Cesium 134.
Ikan tuna sirip biru di kawasan utara Pasifik diketahui memijah dan tumbuh di kawasan perairan Jepang, sebelum melakukan migrasi ke perairan Amerika. Madigan dan tim penelitinya kini dirangsang untuk memanfaatkan bukti paparan radioaktif dari Fukushima, untuk melakukan riset perilaku binatang laut lainnya, yang untuk sementara berada di perairan Jepang sebelum melakukan migrasi amat jauh.

Konsumsi ikan tuna masih aman.
"Sekali memakan ikan tuna seberat 200 gram, diperhitungkan beban paparan isotop Cesium 137 dan 134 dalam kadar 0,0064 Mikrosievert", kata Aust. Sebagai perbandingan, setiap tahunnya warga Jerman menerima dosis paparan radioaktifitas alami sekitar 2300 Mikrosievert.
Tapi diingatkan, kita harus berhati-hati mengkonsumsi ikan tuna terkait beban cemaran lainnya. "Ikan tuna biasanya tercemar logam berat merkuri dalam kadar tinggi", papar Aust. Selain itu, dipandang dari segi perlindungan keragaman hayati, ikan tuna sirip biru tergolong terancam musnah, akibat penangkapan secara besar-besaran.

 

3.Uni Eropa

Kandungan Sisa Obat di Perairan Merusak Lingkungan

Sungai, danau dan air tanah tercemar logam berat dan pestisida. Aktivis lingkungan juga khawatir dampak unsur lain seperti sisa obat-obatan.

Di perairan umum Jerman ditemukan sisa unsur aktif obat-obatan seperti antibiotika, pereda rasa sakit, penurun tekanan darah atau pil KB dalam kadar yang meresahkan.
Pencemaran ini juga terjadi pada sumber air minum. Namun, kadarnya sedemikian rendahnya sehingga tidak membahayakan manusia. Tetapi bagi dunia hewan dan tumbuhan di sungai dan danau efek sampingnya akan terasa.
Masalah ini sudah dikenal di Jerman sejak tahun 1990an. Seorang peneliti di Berlin ketika itu mengambil sampel air dan secara tidak sengaja menemukan jejak unsur aktif obat Clofibrin. Kemudian dinas lingkungan Jerman (UBA) menugaskan penyelidikan yang hasilnya dipublikasikan tahun 2010. 156 zat pencemaran ditemukan, Thierbach dari UBA.

Pengaruhi fauna perairan
Kadar beberapa jenis unsur pencemar cukup tinggi. Bahkan ada yang lebih dari satu Mikrogram per liternya. Thierbach menambahkan, cemaran hormon yang ditemukan lebih sedikit tapi dampaknya lebih parah.

Dampak kandungan hormon di perairan khususnya terlihat pada ikan. Jenis kelamin ikan tidak ditentukan sejak lahir, tapi berkembang seiring perjalanan waktu.
Di perairan bebas diamati, bahwa dampak cemaran sisa hormon menyebabkan lebih banyak ikan betina dibandingkan yang jantan. Pada tanaman, gangguan pertumbuhan diakibatkan oleh obat bagi hewan, khususnya antibiotika. Di akhir rantai makanan, cemaran antibiotika dari tanaman juga bisa masuk ke sumber air minum.

Penggunaan obat tidak rasional
Dipertanyakan, siapa yang bertanggung jawab untuk permasalahan ini. Bagi perwakilan ikatan perlindungan lingkungan Jerman (BUND), Sebastian Schönauer, pihak industri farmasi dan politik yang bersalah. Obat baru boleh diberi ijin untuk dipasarkan jika dijamin tidak akan mencemari perairan.

Schönauer berharap sistem pengembalian obat-obatan yang dihapuskan akan diberlakukan kembali. "60 hingga 70 persen obat-obatan akan dibuang. Dan biasanya di buang ke WC karena tidak ada kewajiban dari produsen untuk menerima kembali sisa obat."
Ia menambahkan, jumlah obat yang diberikan kepada pasien terlalu banyak dan tidak diperlukan. Schönauer menyimpulkan, secara umum pemberian obat-obatan sejauh ini tidak rasional
Claudia Thierbach dari UBA berpendapat, penambahan proses pembersihan pada instalasi penyaringan air bisa membantu masalah tersebut. "Ada tahapan pembersihan yang bisa menyaring obat-obatan atau sisa kandungan zat yang berbahaya."

Komisi Eropa akan turun tangan
Zat kimia di perairan umum juga menjadi topik bahasan di Komisi Eropa. Sejauh ini ada daftar 33 zat yang diawasi oleh Uni Eropa. Mulai awal tahun depan akan diusulkan 15 zat tambahan ke dalam daftar. Untuk pertama kalinya juga termasuk obat-obatan.
Namun, usulan Komisi Eropa ditanggapi secara skeptis oleh Thierbach dan Schönauer. Pada dasarnya Schönauer menyambut usulan tersebut, tapi khawatir pelaksanaannya akan terhenti di sektor pengelolaan limbah air.
Thierbach menambahkan: "Saya khawatir, suatu saat obat akan dilarang karena berbahaya bagi lingkungan." Padahal masalahnya adalah, ada pencemaran unsur berbahaya di perairan, dan itu harus ditanggapi dengan tindakan. "Tapi bukan dengan cara melarang."

4.1.3 Cara mengatasi pencemaran:
Reboisasi
Reboisasi adalah kegiatan menanam pohon kembali. Kegiatan ini bertujuan menambah resapan air, mengurangi polusi udara, menahan erosi, membersihkan timbal.

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Mengurangi penggunaan kendaraan

Kendaraan adalah salah satu pencemar udara terbesar dimuka bumi setelah industri. Mengurangi dengan kendaraan umum adalah yang terbaik karena efisensi penggunaan kendaraan akan bertambah dan polusi berkurang. Membiasakan berjalan kaki ke tempat terdekat adalah yang terbaik dan juga menggunakan sepeda sebagai transportasi utama.

Mengembangkan kemasan ramah lingkungan
Kemasan ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mengurangi pencemaran tanah. Saat ini mulai banyak industri mengembangkan kemasan ramah lingkungan. Sehingga mengurangi pemakaian kantung plastik

Mengurangi Penggunaan Plastik
Kantung plastic memang menjadi permasalahan terbesar dibumi karena kantung plastic susah terurai dan sangat lama hingga 500 tahun lamanya. Menguranginya dengan cara menggunakan bahan ramah lingkungan. Memang harganya lebih mahal tetapi, akan berpengaruh terhadap kualitas hidup.


BAB V
                   KESIMPULAN DAN SARAN      

5.1              KESIMPULAN
Kita harus menjaga lingkungan hidup dimulai dari diri sendiri. Memang banyak yang terjadi tentang pencemaran. Kita dapat penanggulangan dan mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan. Walau uang menjadi sesuatu yang berharga namun ada yang lebih berharga yaitu alam.

5.2              SARAN
Agar tidak ada lagi pencemaran, saran kami adalah:
ü  Memakai produk ramah lingkungan
ü  Mengurangi pemakaian kendaraan
ü  Mengurangi produk yang menggunakan CFC
ü  Mengurangi pemakaian kantung plastic
ü  Tidak membuang sampah sembarangan

Daftar Pustaka
Dw.com

Wikipedia.org
Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Saturday, October 03, 2015