Review pemakaian 5 tahun suzuki spin


Assalamualaikum wr wb

Pada kesempatan kali ini saya akan review mengenai suzuki spin. Ya, motor yang kini usia rata-rata dijalanan sudah berumur 10 tahun. Berbekal mesin 125 cc dan roda berukuran 14. Sangat cocok digunakan untuk perempuan dan laki-laki. Namun untuk orang berbadan besar akan terasa motor ini terbilang berukuran kecil. Mungkin pada saat ini motor ini kurang terlalu populer. Karena banyak orang beranggapan suzuki spin ini termasuk boros aki dan suka minta jajan hehehe. Oleh karena itu, penulis ingin menerangkan mengenai suzuki spin miliknya yang telah mengarungi Jakarta-Purwokerto serta Bandung pada tahun 2018 lalu. Mulai dari permasalahan karbu, knalpot hingga aki.

Pada saat awal pembelian penulis membeli suzuki spin pada tahun 2013. Dengan suara mulus pada saat itu. Kebetulan penulis mendapati dahulunya suzuki spin ini digunakan oleh anak motor. Mungkin karena banyak kerusakan. didalamnya. Ya, memang pada saat membeli banyak kendala. Mungkin dikarenakan pemilik dahulu tidak merawat dengan benar suzuki spin Nya tersebut.

Perbaikan besar pun dilakukan, pengecekan dan sebagainya. Memang semenjak pembelian Suzuki Spin ini terdapat kendala besar yaitu motor ini termasuk boros aki. Terbukti ketika penulis tidak menyalakan tiga hari saja Suzuki Spin sudah bermasalah. Tetapi bisa diatasi dengan cara diengkol. Cara menyalakan Suzuki Spin tidak bisa langsung spontan di gas ketika mesin mati lebih dari 6 jam. Mesin akan langsung mati apabila dinyalakan dengan gas konstan.

Untuk knalpot penulis juga pernah mengalami masalah. Namun penulis mendapati pada 5 tahun setelah pembelian dan terbilang wajar karena umurnya yang sudah tua dan rapuh. Diperlukan pemasangan cukup kuat agar knalpot tidak goyang. Pemasangan knalpot terdapat 4 baut yang masing-masing terdapat 2 di bawah mesin dan 2 disamping mesin.

Untuk busi tidak mengalami kendala yang berarti. Memang penyesuaian antara karburator dan pembakaran bensin harus tepat. Untuk mengatasinya ada baiknya spare part yang sudah tidak layak harap diganti agar tidak menimbulkan masalah selanjutnya. Yang harus diperhatikan khusunya karburator yang kotor dan selang yang sudah berusia tua apabila belum diganti.

Aki soak pun Suzuki Spin dapat menyala tergantung dari setelan karburator pengaturan aliran arus serta kondisi. Untuk spin pada kondisi tersebut hendaknya tidak menyalakan lampu depan atau dalam artian mengurangi arus agar listrik kuat sampai ke pengapian motor. Dan hindari gas terlalu besar saat menyalakan terlebih saat 6 jam dimatikan. Karena kalau dinyalakan konstan akan mati. Memang suzuki terbilang cukup boros listrik. Hal ini terlihat sejak penulis menggunakan Spin sekitar sebulan sekali harus cas aki.

Sampai saat ini Suzuki Spin Penulis sudah mengarungi beberapa daerah seperti DKI, JABAR hingga JATENG DLL. Suzuki Spin termasuk irit dengan bukti Jakarta Bandung PP menghasbiskan 50.000 saja. Dengan tenaga yang termasuk kuat menyalip di tanjakan jonggol maupun jalur puncak bogor saat kondisi prima. dengan catatan dengan berat penumpang tidak lebih dari 100 Kg. Dengan kecepatan Suzuki Spin pada jalanan lurus sampai 90 Km/Jam. Pada saat itu penulis belum terlalu mengerti dengan setelan karbu, sehingga motor sulit menyala. Namun itu tidak menjadi masalah, hanya saja percepatan motor ini terbilang kurang kuat dibanding keluaran diatas tahun 2012. Suzuki Spin milik penulis biasaya selalu minta jajan kurang lebih 2 bulan sekali. Ya maklum lah karena usia yang sudah tua. Entah karbu, mur kendor dan lain-lain. Tetapi itu dapat menutupi biaya trasportasi dibanding menaiki kendaraan umum.

Suzuki Spin adalah motor bertenaga 125 CC dan roda berukuran 14 sehingga kurang cocok untuk orang berbadan besar karena terbilang ceper. Dan faktanya Suzuki Spin termasuk boros aki dan cenderung minta "JAJAN" dua bulan sekali karena usia yang sudah tua. Diperlukan perawatan yang tepat agar suzuki spin tidak bermasalah. Motor ini masih tangguh menghadapi perjalanan jauh.

"Disarankan untuk mengetahui masalah pada motor agar dapat memperbaiki sendiri. Karena ketika memperbaiki sendiri akan meningkatkan pengetahuan tentang motor tersebut ketika terjadi kejadian tak terduga."
Posted by Fadlan Mumtaz
Fadlan Mumtaz Updated at: Thursday, February 28, 2019